City Tetouan of Morocco |
hai.,,, sahabat sekalian ketemu lagi dengan saya sang pemimpi di era globalisasi, entahlah aku sangat suka menyembut diriku dengan gelar ini, sebab aku sangat ingin sukses dunia akhirat dan sangat ingin menggapai cita-citaku walau jujur bahwa aku memang orang miskin seorang anak yang berjuang kuliah tanpa bapak (karena sudah meninggal) dan tanpa biaya orang tua, tapi nggak usa khawatir kawan Allah maha kaya Dia akan selalu memberi rezeki kepada hambaNya yang beriman, apalagi jika ia senantiasa mencari ilmu syariat islam. Renungilah ayat Allah di bawa ini:
Allah SWT berfirman: ‘’Barang
siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah SWT akan selalu memberikan
baginya keringanan/jalan keluar’’(Ath-thalaq ayat 2-3)
okey kali ini aku sang pemimpi dari negeri seribu benteng ingin kembali bercerita, sebuah cerita Holiday bersama sahabat kami. Namun sebelum berjalan lebih jauh ada baiknya baca dulu cerita kami part 1 Klik.
Liburan Ke Kota Tetouan.
Sesampaiku di Kota rabat, kami pun bertemu dengan kawan-kawan di antaranya Fauzan Azmi, Jazmi Rafsanjani, Hasbi Ibrani mereka semua adalah kawan-kawan yang selama ini jika ada masalah studi bahkan masalah pribadi kadang nongkrong bersama sambil bercerita dan memberi solusi. Itulah hakikat sebuah persahabatan ketika kawan dalam masalah cobalah untuk bercerita namun tentunya harus dalam batas-batasan tertentu. "Harta gampang kau cari namun sahabat tak gampang engkau cari" , Yach saat engkau jauh dari orang tua dan menuntut ilmu sembari mencari ridho Allah maka canda dan tawa bersama sahabatlah yang bisa mengurangi rasa rindu kepada sanat keluar di bumi peritiwi.
Tak lama menetap di Kota Rabat langkah pun dimulai kali ini menuju ke sebuah kota yang berdekatan dengan spanyol. Tetouan sebuah kota yang indah deretan gunung yang kami pandangi sepanjang perjalanan, sekita 6 jam menggunakan bus akhirnya sampai juga ke kota ini, indah nan cantik dan yang paling menarik ternyata kota ini sangat dekat dengan laut, selain laut bangunan yang ada di kota ini rata-rata di atas gunung bahkan saat pertama kali memasuki kota ini yang terlihat adalah kincir angin berderet di atas gunung. Tak terasa mobilpun terhenti di stasiun sebut saja محطة طرقية (Stasiun Turukiyah), menoleh keluar ternyata sudah ada yang menunggu seorang gadis berdarah madura hem hem... Zahrotul Unsi, dia adalah mahasiswi indonesia yang juga sedang menempu study di Universitas Imam Malik Sa'di dan ia juga kawan seperjuangan maka tak heran ia yang menyambut kami.
Ya begitulah kehidupan seorang mahasiswa di luar negeri, harus pandai-pandai dalam mencari kawan. Dan yang paling penting dimanapun berada silaturahmi harus tetap terjalin dengan baik. itung-itung menurut pengetahuan yang kupelajari silaturahmi itu menambah rezeki dan bisa memperpanjang umur, hayo mau banyak rezeki kan...... pasti mau .... :D makanya silaturahmi harus diperbaiki usahakan tak ada dengki karena dengki hanya meracuni pikiran he he... waduh jadi ceramah nich... tapi tenang aja cerita masih berlanjut... :D
Dengan mengunakan taksi kami menuju rumah waduh ternyata di rumah sudah di siapkan makan malam, luar biasa rezeki tak kemana, kata batinku. Hari-hari kami di tetoaun kami tak pernah merasa kesepian, bagaimana bisa sepi canda dan tawa serta hidangan makan bersama menambah suasana menjadi okey, bahkan di kota ini bukan hanya mahasiswa indonesia yang ikut liburan. Ada juga mahasiswa thailand mereka lumayan baik, mereka mengajak kami bermain bola di pinggir pantai.
Setelah bermain bola terlihat gadis kerudung birut berbincang-bincang dengan zahrotul unzi, ternyata ia seoarang mahasiswi berdarah arab dan berber pantas saja mukanya beda dari kami, ia lumayan cantik kata kawanku tapi bagiku biasa he he... :D Fatimah, ya fatimah nama gadis itu ia sangat baik bahkan sudah seperti saudara bagi kami mahasiswa dari asia, sedikit demi sedikit ia bisa berbahasa indonesia, bahkan selama di tetouan kami diajak mencicipi minuman yang katanya tak ada di kota lain namanya zak zak, minuman yang hanya ada di kota tetaoun makasi ya fatime uda neraktir kami semoga Allah membalas kebaikanmu.
Mahasiswa Indonesia, Thailand dan Maroko |
Tanpa disangka-sangka hari itu fatima ulang tahun, seperti biasa layaknya anak mudah lainnya di indonesia ketika ada kawan, sahabat yang berulang tahun biasanya dikerjain , matahari dan lautan menjadi saksi permainan kami hari itu, telur langsung dipecahkan ke badan fatimah ia pun berkata "The first time " ia kaget waduh ini ada apa ko dicaplokin telur,,,,,, tiba-tiba kami menyanyikan yel yel..... berulah ia tersadar ternyata hari ini aku ulang tahun ucapnya.Terima kasih sobat atas semua kerjaanya ini baru pertama kali aku alami. Ya maklum di negeri arab ketika ulang tahun tak ada yang dikerjain seperti ini.
Matahari tenggelam nampak kemerah-merahan pertanda maghrib telah tiba, kabar buruk datang dari kawan kami Vera, seorang mahasiswi yang juga sedang study di Kota tetoaun pamannya telah kembali ke pangkuan ilahi. Yang sabar ya ver semoga Allah menerima amal ibadahnya ucap kawan-kawan kami kepadanya. Seusai sholat maghrib lantunan ayat al quran hadir di rumah dan sholat ngaibpun kami lakukan bersama dengan niat paman vera diterima disisiNya dengan ridhoNya. Itulah arti sebuah persahabatan kawan sedih saling menghibur sambil berusaha mengamalkan ajaran-ajaran islam. uda dulu yach sampai jumpa di cerita selanjutnya by by..........
Fes, Maroko 03 November 2013
By Sukmahadi (Mahasiswa Indonesia di Maroko)
0 komentar :
Posting Komentar