Sukmahadi, Ilustrasi
Khutbah ini saya sampaikan di Kedutaan Besar Republik Indoneseia (KBRI) Maroko Afrika. 08-03-2013.
Pertema
marilah bersyukur pada Allah SWT, tuhan yang telah memberikan makhluqnya nikmat
yang begitu banyak, hingga akal manusia tak mampu untuk menghitung, walaupun
berbagai alat canggih di dunia ini dikumpulkan untuk menghitung nikmat yang
Allah berikan kepada kita takkan mampu menghitung itu semua, baik nikmat nampak
maupun nikmat yang tak nampak oleh panca indra. Olehnya tak ada alasan anak
manusia di bumi ini untuk tidak bersyukur pada robNya. Allah telah mengatakan
hal ini dalam al quran:
وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Q.S. An-nahal ayat 18).
Olehnya sungguh terlalu jika seorang muslim di dunia
ini yang hidup tapi mati, dalam arti hidup begitu saja tanpa mengingat tujuan
hidup, atau hidup yang penting happy tak peduli halal atau haram, padahal Allah
telah memberikan kita nikmat yang begitu banyak, dan Allah tak mempunyai rasa
bosan untuk semua itu, maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan.
Marilah sejenak merenung betapa baiknya Allah kepada
kita namun kadang kita melalaikannya di setiap saat, walau demikian tetaplah
berusaha untuk mengingat Allah dengan cara beryukur dan memtaati segala aturan
dan larangannya.
Suatu ketika imam al ghazali pengarang kitab
berjilid-jilid ihyau ulumuddin, mengajukan beberapa pertanyaan kepada
muridnya-muridnya yang insya Allah pertayaan ini bemamfaat dan sangat rasional
menurut padangan syariat islam. Berikut pertanyaan-pertanyaan Imam Al Gazali:
1.
Apaka
yang paling ringan di dunia ini…..?
ada yang menjawab “Kapas, angin, debu, dan dedaunan”. Semua itu benarr kata
imam al ghazali, tapi yang paling ringan di dunia adalah “Meninggalkan
Sholat”.
Kita
perhatikan realita saat ini, semakin sibuk seseorang dengan aktivitasnya
masing-masing namun kadang melalaikan sholat, yang demikian kawajiba betiap
muslim dan termasuk rukun islam. Namun seorang mukmin yang patuh pada Robnya
takkan meninggalkan sholat sesibuk apapun ia. Allah telah mengingatkan hal ini
dalam kitabnya yang suci.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ
عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya”:Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.. (Surah
Al-munafiqun Ayat 9). Dan masih banyak lagi ayat lainya seputar sholat.
2.
Apakah
yang paling berat di dunia…..?itulah pertayaan kedua imam Al Ghazali. Ada yang
menjawab “Besi dan gajah’’. Semua jawaban itu adalah benar kata imam Ghazali,
tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH”, amanah al quran telah
menjelaskan betapa beratnya amanah itu.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, Tetapi manusia
menyanggupi permintaan Allah SWT,….” (Al Ahzab Ayar 72).
3.
Lalu Imam Al Ghazali melanjutkan pertanyaannya, “Apakah yang
paling jauh dari diri kita di dunia ini…?”
Murid-muridnya menjawab
“Negara cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang”. Lalu Imam
Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar.
Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa
cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus
menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai
dengan Syariat.
Saya terngat perkataan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berikut seharusnya
menjadi renungan:
“Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari no. 6416).
“Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari no. 6416).
4.
Apakaha yang paling dekat dengan dirikita di dunia
ini…?” Murid-muridnya
menjawab "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya". Imam Ghozali
menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita
adalah "MATI". Oleh sebab itu Allah menerangkan hal ini dalam
al quran “setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185).
Setiap
detik, setiap nafas, kita harus siap kematian sudah pasti namun kapan? tak ada
satupun makhluk di bumi ini yang tahu, kita sebagai hamba Allah harus selalu
siap dengan membeperbanyak bekal (amal soleh) kerena itulah yang membahagiakan
kita saat mati kelak dan bermukin di alam akhirat.
5.
Imam Ghazali kembali meneruskan pertanyaannya “Apakah besar
di dunia ini..?” Murid-muridnya menjawah "gunung, bumi dan
matahari". Semua jawaban itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang paling
besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" ,Maka kita
harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke
neraka.
Jika mengamati Negeri pertiwi saat ini begitu banyak godaan,
terutama saat para kaum politikus menduduki jabatan, maka tak jarang dari
mereka tergiur dengan duit triluanan sehingga dengan gampang hawa nafsu untuk
korupsi tak jarang dilakukuan oleh mereka, semoga kita bisa mengontrol diri
kita dari nafsu-nafsu yang bisa menjerumuskan kita ke dalam Neraka.
6.
Pertanyaan terhir dari Imam Ghazali kepada muridnya “Apakah
yang paling tajam di dunia ini…?
Murid-muridnya
menjawab dengan serentak, "pedang".
Benar
kata Imam Ghazali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA"
Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri. Marilaj kita menjaga lidah kita dengan memilih kata yang baik
Karen jangan sampai badan binasa karena lidah.
Emali: afikrihaditomandar@yahoo.com
Skype: haditomandar
Twitter: @Sukmahadi1
0 komentar :
Posting Komentar