Ketaatan Orang Maroko Dalam Beribadah



Ilustrasi

Sukmahadionline.- Dalam ibadah pada di mana saja boleh asalkan tempat itu suci dari najis. Walaupun terlihat kotor namun suci dari najis tempat itu tetap layak untuk digunakan dalam beribadah pada Allah SWT. Saya adalah mahasiswa Indonesia di Maroko.  di Maroko terdapat ratusan mahasiswa, jika dibandingkan dengan Mesir mahasiswa indonesia di sini tergolong sedikit, walau demikian wujud syukur pada Allah harus ada sebab kami masih diberi kesempatan untuk menimbah ilmu di negeri seribu benteng ini.

Mahasiswa Indonesia di sini mereka menempuh study di berbagai kota ada yang belajar di kota fes, Marrakech, tetouan, tanger, kenitra, meknes dll. Layaknya mamahasiswa Indonesia lainnya yang ada di Negara lainnya mereka memiliki oraganisasi  yang disebut “Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPI) Maroko. Kebetulan pusat atau sekretariat PPI Maroko berada di Maroko maka setiap ada urusan administrasi atau kegiatan oraganisai aku pun harus  ke rabat. Perjalanan ke Rabat lumayan lama 3 jam, bisa menggunakan bus atau kereta. 

Aku ingin berbagi sedikit cerita selama di Maroko yang insya Allah kejadian ini mengandung nilai positif dan bisa dijadikan contoh. Selama tiga tahun di Maroko baru kali ingin menuliskan hal ini. Setelah jalan-jalan ke berbagai kota di antaranya kota tetouan, Kenitra, Rabat, dan meknes rata-rata adat istiadat arab maroko sama, tak ada yang berbeda. Namun jika dibandingkan dengan tanah air (Indonesia) ada beberapa kejadian yang sangat jarang ditemukan di Indonesia bahkan bukan jarang lagi mungkin tak ada.

Masyarakat Maroko sangat taat dalam beribadah pada Allah, boleh dikata mayoritas penduduk disini menjalan ibadah pada Allah SWT,  hal ini sangat nampak banyak orang maroko melakukann sholat 5 waktu di mana pun ia berada. Ketika kita jalan-jalan ke taman maka jangan heran jika melihat sujud di tengah taman dengan sehelai sajadah, bahkan tak jarang dari mereka melakukaknnya secara berjamaah. Bukan hanya di taman, beberapa supir taxi sering melakukan disamping taxinya. 

Aku kagum melihat hal ini, itulah yang mendorongku untuk menulis kejadian ini agar menjadi contoh bagi muslimin yang ada di Indonesia bahwa sholat itu wajib bahkan bagaimanapun keadaan kita, sholat tetap wajib bahkan jika tak mampu menggerakan tubuh cukup dengan gerakan mata. Saat aku melakukan perjalanan dari kota fes ke kota rabat aku melihat sesuatu yang menakjubkan lagi, waktu itu aku sengaja menggunakan kereta bertepantan waktu maghrib terlihat seoarang bapak-bapak melakukan sholat di dalam kereta walau dalam keadaan duduk “Ya Allah begitu taatnya orang maroko dala melaksanakan sholat”.

Dari kejadian-kejadian ini, aku mendapat pelajaran penting, bahwa sholat itu kapan dan dimanapun kita berada serta bagaimanapun keadaan kita sholat tetap wajib. Ketika dalam perjalanan boleh dijamak namun jika sempat dan mau tak dijamak juga boleh. Walau demikian kejadian di atas merupakan hal baru yang temukan. Semoa bermanfaat.

Fes, Maroko 04 November 2013

By Sukmahadi (Mahasiswa Univ. Sidi Mohammed Ben Badellah of Fes Morocco dan Kontributor Islamic Studies Center Online "ISCO").
Share on Google Plus

About wisatamaroko

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar