Khutbah ini saya sampaikan di Kedutaan Beasar Republik Indonesia (KBR) Rabat, Maroko.
Hadiri Wal Hadirat Yang Dirahmati Oleh Allah SWT.
Hidup ini tak cukup sekedar
sukses. Hidup ini harus bahagia. Karena ternyata, orang yang sukses banyak juga
yang tak bahagia. Banyaknya harta dipunya, tingginya pangkat disandang,
banyaknya bisnis dikelola, tak jadi jaminan bahagia itu datang. Bahkan, sering
orang semakin
kaya, semakin sukses, tapi semakin hampa hidupnya. Bahagia hilang
dari kesehariannya. Ia hidup dalam bayang-banyang kesuksesan, yang sejatinya
bahagia tak berwujud dalam setiap pencapaiannya. Hidup itu harus bahagia.
Untuk bisa bahagia, dengan
apapun yang kita punya ternyata ada kuncinya. Kunci hidup bahagia ternyata
sudah ada sejak 14 abad yang lalu. Islam telah memberikan gambaran begitu jelas
agar hidup kita penuh dengan bahagia.
Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena
segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan
terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan
yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia
mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Dari hadits di atas ternyata
agar hidup kita bahagia kuncinya hanya dua: syukur dan sabar. Syukur saat
diberi, sabar saat diambil. Syukur saat bahagia datang, sabar saat duka tiba.
Dua kunci utama inilah ternyata yang menentukan bahagia atau tidaknya hidup
kita.
Hadiri yang dirahmati
Allah SWT.
1. Kunci pertama agar hidup
kita bahagia adalah bersyukurlah. Dengan bersyukur hidup akan terasa indah
dan penuh makna. Karena apapun yang sudah kita punya, tidak sampai melupakan
dari hakikat keberadaan kita sebagai hamba bagi Sang Pencipta. Bersyukur adalah
bentuk terima kasih kita atas kemudahan, kesuksesan, pencapaian juga kelebihan
yang kita punya.
Bagi seorang Muslim, syukur
telah menjadi kewajiban. Karena dengan bersyukur kita menjadi pribadi yang
menyadari betapa banyak nikmat yang Allah Swt beri. Berbagai potensi, kebaikan,
kelebihan bahkan keunikan telah Dia berikan pada kita. Menyadarinya tentu
sangat penting dalam hidup kita.
Orang yang bersyukur, tak hanya
diucapkan di lisan, tapi juga diamalkan dalam kehidupan. Orang yang bersyukur
adalah orang yang menyadari bahwa setiap kemudahan, kelebihan juga kemampuan
yang ada semata-mata pemberian yang harus digunakan. Dan bentuk syukur terbaik
adalah menggunakan kemudahan, kelebihan dan kemampuan untuk memberikan yang
terbaik dalam hidup kita, beribadah kepadaNya. Saat syukur mengalir, maka
kebaikan demi kebaikan akan terus mengalir dalam hidup kita. Itu janjiNya.
Salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT adalah menafkahkan harta di jalan
Allah sekaligus ini adalah salah satu wujud syukur pada Allah SWT.
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ)
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)”
Demikianlah ayat al quran menjelasakan
tetanng penting dan manfaat menafahkan sebagian harta di jalan Allah SWT, agar
harta ini bisa dinikmati di akhirat kelak. Olehnya alangkah baiknya jika harta
yang kita miliki ini selalu dinafkahkan di jalan Allah agar tak hilang begitu
saja, dan dari hasil nafkah tersebutlah yang akan menjadi amal sholeh sebagai
bekal di akhirat kelak.Sebagaimana sabda rosululllah SWT.
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى
مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ
وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
"Ada
tiga hal yang mengikuti (menghantarkan ke kuburan) mayyit: keluarga, harta, dan
amalnya. Lalu keluarga dan hartanya kembali ke rumah, sedangkan amalnya yang
tetap membersamainya." (Muttafaq 'Alaih)
Hadirin dan Hadirat yang dimuliakan oleh
Allah SWT.
2.Kunci kedua agar hidup kita
bahagia adalah sabar. Sabar adalah bentuk penerimaan hati ketika duka
datang. Sabar adalah sikap rasa hati yang ikhlas ketika sulit mendera, derita
menerjang, gagal didapatkan. Sabar bukan pasrah tak berupaya. Sabar justru
sikap hati yang ikhlas yang berujung pada daya juang tinggi tuk berubaya sebaik
mungkin. Allah SWT telah menjelasakan dalam Al-quran, surah al baqorah ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ
الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar., (Surah Al baqorah ayat 153)
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar., (Surah Al baqorah ayat 153)
Lalu Allah melanjutkan ayatnya
dalam surah yang sama ayat. 155-157:
“ Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun".
Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Orang yang bersabar dalam sulit,
ia akan tetap optimis dalam menjalaninya. Ia akan terus berbaik sangka kepada
Allah Swt. Ia akan terus berupaya dan berharap kebaikan segera datang. Ia pun
akan terus bertawakkal kepadaNya bahwa setiap sulit yang ada semata ujian
bahkan terguran yang Allah Swt hadirkan dalam hidupnya. Sehingga ia terus bisa
menjalani hidup, bukan patah semangat dan stress.
Setiap
orang tentu selalu berharap hidupnya penuh bahagia. Orang pun mencari cara
bagaimana agar hidupnya penuh dengan bahagia. Tapi sayang, terkadang mereka
lupa, ternyata ada kunci agar hidup kita bahagia. Kunci itu bukan rumusan
manusia, tapi kunci itu diturunkan dari Sang Pencipta. Bukan dibuat oleh
penduduk bumi, tapi diturunkan dari langit. Kunci bahagia dari Allah Swt,
pencipta kita dan semesta.
“Allah
Swt berfirman (dalam hadits qudsi): “Wahai manusia! Terimalah anugerah yang
Ku berikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian
orang lain. Tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari
kegelisahan hidup. Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari karancuan
dalam beragama. ………..
(dikutip dari buku
“Peringatan-Peringatan Ilaahi” karya Imam Al-Ghozali)
Dan
adapulah beberapa hal penting lainya agar hidup kita penuh bahagia dari hadits
di atas:
- Selalulah bersyukur atas pemberian yang Allah anugerahkan dan selalu berharap hanya pada Allah bukan pada manusia. Bersyukur akan menambah nikmat, kufur akan mengundang azab. Allah-lah pemilik segala, maka berharaplah hanya padaNya.
- Hiasilah hidup dengan keta’atan. Hindarilah perbuatan-perbuatan haram yang akan menjadikan hidup kian buram. Hindarilah pula penyakit hati seperti iri, dengki, dan hasud yang akan membuat hidup terus dirundung gelisah. Dan jagalah lisan dari berkata yang tidak baik.
- Dan Bersabarlah ketika diterpa ujian.
Semoga kunci ini menjadikan hidup kita kian bermakna dan bahagia. Meraih sukses
tak hanya di dunia, tapi juga kelak di Akhirat. Dan semoga khutbah ini bisa saya amalkan insya Allah. Aamiin.
بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم بمافيه من الأيات
والذكر الحكيم, وتقبل مني ومنكمتلاوته إنه هوالسميع العليم, أقول قولي هذا
فاستغفوا الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين فائتغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
mas sukmahadi. saya mau khutbah ijin pake khutbah antum ya... jazakumullah... syukron..
BalasHapusTafaddal ustadz.. Barokallah fikum.
Hapus