Kehilangan Itu Biasa Tawakkal adalah Solusi Terbaik



Hai kawan kali ini aku akan bercerita seputar kehilangan, mungkin akan terbayang dalam benak masing-masing kira-kira kehilangan seperti apa yang akan aku tulis di blog kali ini. Nah penasarankan okelah ikuti saja alur cerita dan tulisan biar tahu  tapi ingat rem juga yach nanti
bisa tertabrak kalau melangkah tanpa rem...  he he... :D

        Waktu SD waktu itu aku telah berhasil menyelesaikan studiku selama 6 tahun bejuang di bangku sekolah dasar akhirnya berhasil juga meraih ijazah sebagai tanda bukti bahwa Sekolah Dasar telah berhasil kutaklukkan. Namun akibat konflik antar suku pada waktu itu akupun harus menerima kenyataan pahit, harus menganggur rehat dari bangkku sekolah. Walau demikian diri ini terus berusaha untuk melanjutkan studi walau dengan tekad akan berjuang mewujudkan mimpi yang telah tertulis dalam benakku dan catatan pribadiku.

       Waktu rehat itu tak lama cuman setahun, walau terbilang singkat namun sangat berarti. Hari- hariku diisi dengan bekerja dan terus bekerja membantu orang tua sebagai petani dan penjuang gula jawa atau gula areng. Ini tak mudah karena walau hujan turun, panas terpancar menerangi bumi, engkau harus pergi mencari kayu bakar ke kebun bahkan ke hutan agar pembuatan gula areng bisa lancar, karena prosesnya harus dipanasi hingga bisa diolah menjadi gula merah/gula jawa atau gula areng. Dengan kerja keras berjuang bersama keluarga terutama bapak yang rela bangting tulang akhirnya kebutuhan sehari-sehari bisa terpenuhi bahkan tanpa sepengetahuan orang tua kadang aku menabung sedikit demi sedikit kusisipkan ke dalam sebuah kaleng susu cak nona.

       Orang tuapun menabung waktu itu dengan niat anaknya bisa melanjutkan ke tingkapt SMP, singkat cerita begitu keesokan harunya aku dan keluarga akan menuju ke sebuah pondok pesantren yang berada di Kec. Campalagian Kab. Polman. Prov. Sulbar. Namun semelam sebelum keberangkatan ke pondok tersebut tiba-tiba rumah dirampok oleh sekelompok orang yang tak dikenal, walhasil uang yang disiapkan untuk melanjutkan sekolah ikut raib diambil rampok yang tak berprikemanusiaan tersebut. Allah selalu memberi yang terbaik bagi hambanya yang sholeh apalagi jika ia ingin menuntutu ilmu Allah SWT, hal itu terbukti walau duit raib hari itu juga beberapa sedekah datang silih berganti untuk pembiayaan transportasiku menuju pondok pesantran Al ihsan Kenje.

      Hari-hari pertamaku di pondok aku hadapi dengan senang hati, gembita, bersyukur pada Allah karena langkah tuk meraih mimpi itu mulai ada dan terlihat. Walaupun mungkin sebagian orang akan berkata bahwa hari itu aku bersedih karena ketibaanku di pondok tak membawa uang sepeserpun karena sedekah itu hanya cukup untuk transportasi, maklum daerah rumah keluarga waktu itu cukup jauh, jadi harus menggunakan ojek sebagai alat transportasi yang cepat.Itu kehilangan yang pertama saat aku hendak mendaftar ke Pondok Pesantren.

      Kisah selanjutnya, selama 3 tahun mondok alhamdulillah berhasil menyelesaikan studi dengan lancar dan tepat waku, aku adalah anak yang tipenya suka menabung, karena kondisi dan mimpi-mimpiku ke depan yang kuanggap butuh pengorbanan dan biaya untuk mewujudkan mimpi itu, itulah sebabnya sejak duduk di bangku sekolah dasar aku rajin menabung. Selama di pondok pesantren hal itu masih kulakukan, setiap kali menerima sumbangan dari tangan para dermawan, kyai, ustadz, pasti kutabung, namun menjelang kelulusanku di Pondok Pesantrean hari itu aku berplanning tuk mendaftar di Madrsah Aliyah Negeri (MAN) namun setelah kucek tabungan yang selama di pondok ternyata ludes diambil orang, ntah siapa, santri nakal atau orang yang tak mempraktekkan ilmu santrinya. Itu kisah kehilangan ke kedua yang pernah kualamin.

       Padan akhir tahun 2010 tepat 1 oktober tibalah aku di Negeri terbenamnya matahari sebut saja maroko, ya maroko negeri dimana aku menimbal ilmu, udara dingin kurasakan saat the first time di negeri  ini, angin bahagia menghapiriku karena dengan usaha yang keras akhirnya bisa meraih beasiswa di negara yang berbahasa arab dan prancis ini. Namun 20 hari setelah kedatanganku kabar buruk datang menerpaku melalu pesan SMS bahwa ayah tercintaku telah berpulang ke rahmatullah, "Ya Allah kuatkanlah aku menempuh hidup ini, kini aku jauh dari keluarga kabar meninggalnya ayahku hanya bisa kudengar tanpa bisa melihat wajahnya walau untuk yang terakhir kalinya, hanya doa dan isah tangis yang bisa kulakukan saat itu, sebab balik ke indonesia itu hal mustahil bagiku karena terbentur ekonomi".

      Kisah selanjutnya, terjadi pada tanggal 15 september 2013, hari itu baru saja aku mengantar Prof. Dr. H. Ilyas Husti, M.Ag (wakil rektor UIN suka riau) ke berbagai tempat wisata dan bersejarah di Maroko, selama seminggu aku menemani mereka beserta para dosen, detik- detik terakhir sebelum kepulangan  mereka ke tanah air sebuah amplop yang berisi uang sekitar   Rp. 1500. 000 diserahkan kepadaku sebagai upah menemani mereka di Maroko, namun sesampaiku di rumah aku cek kantong celana ternyata duit itu tak ada, ntah hilang dimana, ada kemungkinan hilang di kamar hotel atau di bus kota.
       Dari kisah di atas terdengar curhat namun nilai yang ingin aku sampai untuk para pemabaca adalah adalah:

Belajarlah Ikhlas  
        
"Ketika engkau kehilangan sesuatu dan itu sangat berharga, maka cobalah untuk ikhlas, karena jika tak ikhlas maka itu selalu menjadi beban pikiran, lemas dan lain segalanya. Disamping itu selalulah "Positif Thinking" pada Allah bahwa apapun yang telah engkau rasakan saat ini itulah yang terbaik.
Boleh jadi barang itu, atau apapun yang hilang itu bukanlah milikmu olehnya Allah mengujimu dengan menghilangkannya, yakinlah bahwa Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik, tawakkal pada Allah itulah yant terbaik, perbanyak sujud dan rukuk insya Allah hati akan menjadi tentram dan damai"

By. Sukmahadi (Mahasiswa Univ. Sidi Mohammed Ben Abdellah of fes Maroko dan Kontributor Islamic Studies Center Online "ISCO")
Share on Google Plus

About wisatamaroko

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar