Khutbah Jum'at: Keutamaan Membaca Al-Quran & Sepuluh Terahir Ramadhan



Khutbah ini saya sampaikan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat, Maroko Afrika. tahun 2012.
Kaum Muslimin Yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT.

Bulan suci ramadan merupakan bulan yang dikhususkan umat Nabi Muhammad SAW, maka berbahagialah kita, karena telah menjadi umat dan pengikut Nabi Muhammad SAW. Oleh janganlah menyiakan-nyiakan bulan suci ini, jangan membiarkan bulan yang penuh rahmah ini terlewatkan begitu saja, marilah menyibukkan diri dengan mengisinya dengan ibadah karena Allah SWT.

Yang paling disayangkan jika ada orang muslim yang  mengetahui bahwa puasa itu merupakan kewajiban akan tetapi masi saja belum tersentuh hatinya untuk melaksanakan ibadah puasa. Kasus seperti ini sangat banyak terjadi di kalangan kaum muslimin yang awam. Olehnya melelui mimbar ini khatib menegaskan dan mengajak hadirin untuk senantiasa menyampaikan kepada kerabat yang awam bahwa puasa itu adalah kewajiban dan jika tidak mengerjakannya maka akan mendapat dosa dari Allah SWT.

Ayat Al- Quran yang berkaitan hal ini sudah sangat ma’ruf dan sangat sering didengar oleh muslimin :

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (AlBaqoroh:183)

Hadirin Dan Hadirat yang Insya Allah dirahmati Oleh Allah SWT.

Berkaitan dengan tradisi dan amalan-amalan di bulan suci ramadan ini, terutama jika memperhatikan realita di masyarakat seakan-akan jika bulan suci ramadan tibah, maka masyarakat Indonesia berlomba-lomba membaca al-quran bahkan ada yang menargetkan untuk mengkhatamkan minimal 1 kali selama bulan suci raamdan.
Olehnya alangkah indahnya jika tradisi atau  memperbanyak ibadah baca al-quran ini  tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Olehnya melalui mimbar ini saya akan menguraikan beberapa hikmah/keutaman-keutamaan membaca al-quran, terutama di bulan suci ramadan.
  1. Mendapatkan Ketengan Jiwa Atau Hati Yang Sangat Luar Biasa, di mana setiap ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya:’’ Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. ‘’

Bahkan menurut tafsir Ibnu Kasir, bahwa kata syifa ini, diartikan bahwa dengan membaca al-quran hati akan menjadi tentram, dikarenakan membaca al-quran bisa menghilangkan rasa ragu dan sifat munafik pada diri seorang muslim.
  
     2.      Orang Yang Mendengarkan Bisa Mendapatkan Rahmat Dari Allah. 

Jika ada salah seorang dari kaum muslimin yang senang membaca al-quran, maka bagi orang yang mendengarkanya sebaiknya mendengarkannya dengan baik, tenang agar mendapat rahmat dan pahal dari Allah SWT. Sehingga para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapat pula ketenangan jiwa.

Artinnya”: Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat’’ . QS. Al-A’raf Ayat 204.

     3.      Memabaca Al-quran, 1 huruf mendapat 10 Pahala.
Subahalallah walillah hamdu, al-quran sungguh luar biasa, selain menjadi petujuk untuk seluruh umat manusia juga menjadi pahala bagi orang mukmin yang membacanya. Hal ini telah dijelaskan hadis yang termaktub diberbagai kitab-kitab hadits, bahwa

“"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka ia akan mendapat pahala satu kebaikan, satu kebaikan sama dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan 'Alif Laam Miin' adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (Tirmidzi)’’.

Itulah sebagahagian keutamaan-keutamaan membaca al-quran, maka marilah menggunakan momen ramadan kali ini untuk memperbanyak membaca al-quran, dan alangkah baiknya jika dibarengin renungan terhadap makna-makna ayat al-quran tersebut. Dengan demikian maqosid atau tujuan diturunkannya ayat terbsebut akan tercapai.

      4. Al Quran menjadikan kita termasuk golongan manusia yang beruntung

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS.Fathir:29)


Hadirin dan Hadirat Yang Insya Allah dimuliakan oleh Allah SWT.

Tak terasa waktu perutaran waktu begitu cepat, hari ini umat muslimin telah memasuki hari 21 di bulan suci ramadan, oleh maka sangatlah rugi seorang insane jika melewatkan ramadan ini berlalu begitu saja. Apalagia jika dibarengindenan sifat tafakkur bahwa hidup di dunia hanya sekali dan belum tentu ramadan akan datang tubuh ini masi bisah menghirup udara bebas, bole jadi tubuh yang ini sudah habis dimakan cacing dan rata dengan tanah.

Olehnya sekali lagi khatib mengajak untuk menggunakan 10 terakhir ramadan ini sebagai momen emas untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Sebagaimana telah masyhur bahwa 10 terahir ramadan memiliki keistimewaan-keistimewan di antaranya adanya malam “Lailatur Qodri Malam, Dimana Malam Ini Lebih Baik Dari Seribu Bulan’’. Dalam beberapa kitab disebutkan bahwa di malam lailatur qodri Al-quran kitab pedoman umat islam diturunkan. Berikut Hadits tentang hal ini:

Dari Aisyah r.a., ia menceritakan tentang keadaan Nabi Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, “Beliau jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupakn malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari).’’

Dalam hadits lain, Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Pemimpin yang adil. Pemuda yang menyibukkan diri dengan ibadah kepada Rabbnya. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid. Dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.” (HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712).

Dengan hadits-hadits ini maka teruslah bersemangat untuk menyibukkan diri di 10 terahir ramadan ini. Semoga Allah meridhoi ibadah-ibdah kita amin ya robbal alamin. Wallahu A’lamu.

 
Oleh: Sukmahadi *Mahasiswa Univ. Sidi Mohammed Ben Abdellah Maroko, Afrika Utara. Jurusan Studi Islam, Konsentrasi Ushul Fiqhi.*

Share on Google Plus

About wisatamaroko

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar