Menghafal alqu’ran,
saya yakin semua umat muslim ingin menghafal al-qu’an, sebab al-quran
merupakan mukjizat penutup para nabi dan Rosul yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dan merupan petunjuk untuk umat muslim, dan untuk semua manusia,
berbagai alasan yang ada sehingga kebanyakan of the moslem hanya
terucap dibibir namun sulit terlaksana.
Teringat suatu pepatah mengatakan bahwa “Cahayailah Rumahmu dengan Mendirikan Sholat dan Membaca Alquran’’. Ada yang mengatakan ini adalah hadits, namun sanadnya belum saya temukan.
Namun kali ini penulis tidak akan membahas
tentang mukjizat dan keahziman Al-quran, namun akan berbagi sedikit
tentang teori ataupun tata cara orang maroko dalam menghafal The Holy
Quran/ The Mukjizat of Allah SAW. Perlu diketahui bahwa telah ma’ruf
serta masyhur bahwa semua Imam Masjid yang ada di maroko adalah Hafizh
Al-quran, subhanallah walllahu akbar.
Tata Cara Menghafal di Darul Qur’an Maroko
1. Lauh (الوح)
Lauh,
jika membuka kamus bahasa arab makan akan berarti papan, atau jika
membuka al-qur’an maka akan didapatkan kata lauh yang bermaksud lauh
mahfuzh. Namun kali ini lauh yang dimaksud adalah papan biasa yang lebar
dan panjangnya sekitar 50 CM, papan ini digunakan para santri tahfihz
quran Maroko untuk menulis sekitar 5-20 ayat/ yang bakal dihafal selama
24 jam.
Saat waktu pagi tibah para santri membuat lingkaran di hadapan syekh untuk didikte sartu persatu , lalu para santri tersebut berlomba-lomba menulis huruf demi huruf hingga kalimat di atas lauh (papan), mereka meunlis ayat-ayat the holy quran dengan menggunakan tinta khusus dan beralatan pensil atau alat tulis yang terbuat dari bambu, jadi terlihat menggunakan alat tulis trasisional zaman tempo dulu sebelum ada pulpen. Berikut gambar saat penulis nyantri dan sempat memotret di Darul quran fes :
Setelah
beberapa ayat berhasil menghiasi papan tersebut maka mulai jam 8 pagi,
mereka berlomba-lomba menghafal apa yang telah tertulis hingga sore hari
mereka harus menyetor hafalan kepada syekh tahafiz, namun sebelumya
setiapa ba’da sholat shubuh dan Ashar mereka diwajibkan murajaah secara
berjamaah dalam kurung waktu 15 menit.
Darul
quran di Maroko, suatu kebanggaan yang patut saya haturkan sebgai umat
muslim sebab semua darul quran tak dipungut biaya sama sekali bahkan
makan, tempat tiggal semua ditanggung oleh darul quran, dan bukan hanya
itu bahkan perkuliahan yang ada di Kampus Negeri Maroko tak dipungut
biaya serta mayoritas mahasiswa mendapatkan beassiwa.
Setelah
star menghaafal ayat-ayat suci al-quran dari jam 8 pagi hingga sore
hari tepatnya jam 10 malam maka instruksipun untuk istirahat dilontarkan
oleh syekh, bertanda bahwa Now semuanya harus tidur.
Setelah
mereka terbangun lagi tepatnya jam 5 shubuh, mereka pun harus bersegera
mengambil air wudhu dan melaksakan Ibadah sholat shubuh secara
berjamaah di masjid, seperti biasa ba’da shubuh jadwal murajaah secara
berjamaah pun harus dilaksanakan (15 Menit). Musim dingin yang
menyelimuti para santri tak terhiraukan karena musim dingin ataupun
musim panas sudah menjadi hal biasa bagi mereka namun penulis sendiri
merasakan dingin ini sebgai tantangan dalam menyelesaian study dengan
secepatnya .
Kegiatan
demi kegaitan telah dilakukan di waktu pagi tentunya apa yang telah
tertulis kemarin di atas lauh sudah dihafal oleh santri tersebut, Nah
sekarang saatnya mereka mengganti dan melanjutkan ayat yang bakal
dihafalnya. Waduh ternyata mereka punya cara tersendiri dalam menhapus
ayat-ayat tersebut, dengan cara membasahi lauh tersebut lalu kemudian
dilap dengan kain dan sebagai proses terahir adalah pengeringan
berhubung sekarang musim dingin maka merekapun mengeringkan lauh
tersebut dengan alat kompor. Ada hal yang menarik yang mungkin pembaca
dapat mengambil ibroh, yaitu para santri disini tanpa pandang umur mulai
dari anak-anak yang berumus 5 tahun hingga dewasa 25 tahun semuanya
semagat menhafal the holy quran of Allah SWT. Pehatikan kedua anak kecil
di atas
2. Thoriqoh Tikror
Toriqoh,
dalam bahasa arab bisa berarti jalan, dan bisa juga diartikan sebagai
cara. Sedangkan tikror adalah pengulangan. Jadi jika dua kata ini
digabungkan maka akan bermakna tata cara mengulagi.
Thoriqoh
tikrar adalah salah satu cara dimana para santri hafizh quran
mengulangi ayat-ayat al-quran yang telah dihafal dengan cara berhadapan
yang dilakukan oleh dua orang atau santri, dengan lantunan ayat –alquran
mereka membaca berdua pada ayat dan surah yang sama serta bersamaan.
Cara ini sangat bermamfaat bagi santri sebab jika salah satu diantara
mereka ada yang lupa maka akan diingatkan oleh santri yang sedang ada
dihadapannya, dengan demikian murajaah/tikrarpun akan terus berlanjut.
Kegiatan
demi kegiatan, waktu terus berputar bagaikan roda tak terhenti, maka
para santri yang telah khatam dalam jangka waktu 1-2 tahun, maka diahir
tahun (Juli) akan dilaksanakan acara khataman , yang biasanya dihadiri
para ulama dan para huffahz Maroko.Berikut foto penulis saat menghadiri
acara khataman quran :
Itulah
sebabnya hafalan orang maroko sangat kuat karena mereka menghafal
al-quran dengan menggunakan lauh sedangkan orang Indonesia kebanyakan
menghafal dengan menggunakan mushaf dan berdasarkan letak ayat dalam
mushaf. Mudah-mudahan kedepan umat muslimin berlomba-lomba dalam
menhafal al-quran, mukjizat Nabi Muhammad SAW. Semoga bermamfaat.
Fes, Maroko Afrika Utara.
Sukmahadi.
Alhamdulillah tulisan ini sempat dimuat di situs sosial Islam www.dakwatuna.com klik:http://www.dakwatuna.com/2012/05/20151/menghafal-al-quran-ala-maroko/
Alhamdulillah tulisan ini sempat dimuat di situs sosial Islam www.dakwatuna.com klik:http://www.dakwatuna.com/2012/05/20151/menghafal-al-quran-ala-maroko/
0 komentar :
Posting Komentar