Langit
kokoh berdiri tegak begitu indah, tanpa ada tiang penyangga namun tertata
begitu indahnya ditamba lagi dengan sinar matahari di siang hari,
bintang-bintag di malam hari, angin berhembus ke sana ke mari, Allahu Akbar
walillahi Hamdu.
Di
kalangan pelajar, ilmuwan, masyarakat yang giat belajar, tanpa terasa akan
menyadari bahwa di luar bumi ini terdapat planet-planet yang berputar pada porosnya,
semuanya sudah di atur oleh sang maha kuasa dari segala sesuatu yaitu Allah
SWT. Lihatlah dan perhatikanlah di sekitarmu, bahkan di alam bumi ini ada siang
silih berganti menjadi malam, ada hujan dan mendung serta ada sinar matahari
menyinari bumi agar makhluq-makhluq di dalamnya tumbuh subur hingga pada
ahirnya ajal/mau akan menjemputnya. “dan matahari berjalan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” Demikianlah
bunyi firman Allah SWT. Dalam Surah Yasin, ayat 38.
Telah
jelas bahwa planet-planet pun telah diatur oleh Allah. Bahkan masi banyak
ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang benda-benda langit nan indah ini. Namun
penulis tak akan menguraikan dalam tetesan tinta ini.
So…..Sebuah
pertanyaan buwat diri kita semua. Siapakah yang mengatur matahari..?
siapakah yang mengatur perputaran planet padar porosnya..? mengapa ada mati dan
hidup..? dan untuk apa, ke mana hidup ini..?. Setelah mati ke manakah jasad
ini..?apalkah hancur begitu saja rata seperti tanah…?
Itulah
secuil pertanyaan yang bakal muncul jika manusia menggunakan akal rasiolamnya.
Namun sadarkah manusia bahwa kehidupan yang sedang dinikmati di bumi nan indah
ini hanyalah sementara, manusia dibangkitkan di bumi ini hanyak untuk menanam
bekal menuju kehidupan abadi. Kehidupan yang belum pernah terpikirkan manusia
seperti apa, dan bagaimana model kehidupan sesudah mati.
Kitab
suci al-quran dan perkataan Nabi Muhammad SAW atau orang menyebutnya dengan
sebutan sabda rosul, telah mengukirkan bahwa kehidupan yang sesungguhanya, ada
di alam akhirat. Itulah tempat kita setelah nyawa umat manusia melayang dan
kembali kepada sang pemilik nyawa. Yah…akhirtlah tempat atau dunia yang
sesungguhnya, di sinilah umat manusia akan bermukim untuk selamanya. Tak
mengenal mati tak mengenal jabatan seperti bupati presiden, kepala desa. Yang
membedakan derajat manusia setelah mati adalah sifat Taqwan.
Bahkan
bukan hanya di akherat pada dasarnya manusia di bumi semuanya sama, namun model
kehidupanlah yang membeda-bedakan semua ini, di mata Allah tak ada yang
membedakan satu sama lain, Allah tak mengenal jabatan Presiden, Gubernur, Pak
lurah dan lain sebagainya. Di sisi Allah orang yang paling mulia adalah orang
yang bertakwa pada Allah, yaitu orang yang patuh tunduk pada perintah Allah.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ
وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-hujrat Ayat 13.)
Setelah
mengkaji al-quran dan hadits maka telah jelas terukir indah dalam firman Allah
dan hadits rosul tentang ke mana arah hidup ini, dan bagaiman cara menempu
hidup ini.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
(Menyembah) kepada-Ku.” Q.S. Addzariyat Ayat 56. Itulah salah satu perintah Allah
agar kita menyembahnya, selama kehidupan di dunia ini masih melekat pada kita
masing-masing.
So
my brothers………In Islam, sauadaraku, jalan hidup ini sudah sangat jelas yaitu
menyembah Allah SWT. Lalu bagaimana cara menyembah Allah….?
Tentunya
setiap muslim telah dituntut untuk mengetahui tatacara menyembah Allah
yaitu dengan beribadah kepada-Nya. Taat, patuh pada perintahnya dan menjauhi
larangan-larangannya. Salah satu bentuk penyembahan kepada sang maha pencipta
adalah sholat 5 waktu.
Waktu
demi waktu silih berganti, tak terasa dunia ini semakin berkembang mengikuti
arus kehidupan, dan tak sedikit dari umat muslim menjadikan standar akhlaq dan
pakaian dari budaya kafir barat yang bermukim di tanah eropa. Hingga tak heran
jika ada muda mudi tak berpakaian ala eropa, biasanya dikatain ketingglan
zaman…..!
Hal
ini sangatlah wadhih/jelas bahwa jikalau kembali ke zaman purba
banyak manusia yang belum mengenal bumi islam, cobalah sejenak menengok
kehihupan manusia purba kala, mereka berpkaian ala kadarnya, Nah sekarang
sebuah pertanyaan ….? Apakah mudah mudi sekarang ingin kembali ke kehidupan
purba kala….? Jawabanya ada pada diri masing-masing yang jelas al-quran
dan hadits telah mengatur alur-alur kehidupan anak manusia. bukalah al-quran
dan hadits2 insya Allah arah hidup akan terarah. Wallahu a’lamu.
By: Sukmahadi (Mahasiswa Univ. Sidi Mohammed Ben Abdellah Maroko Afrika).
0 komentar :
Posting Komentar